Monday 13 July 2015

Nasehat pernikahan

Hari-hari awal menikah tidak selalu identik dengan bulan madu, sebagian pengantin baru justru memaknainya sebagai hari-hari silaturahim. Berjumpa dengan orang-orang tersayang, memohonkan doa, saling bertukar cerita dan senyum, saling menyebar hikmah, bukankah hal ini juga membahagiakan diri lahir batin?

Tujuan silaturahim bagi pengantin baru tak lain adalah meminta nasehat dan doa. Bersiap-siap mencari kunci kelulusan untuk menghadapi ujian Allah yang pasti akan datang, karena menikah bukan hanya soal bertukar kebahagiaan namun juga kesedihan, karena menikah bukan hanya membicarakan angan-angan manis tapi juga memikirkan harapan yang tidak tersampaikan. Maka, belajarlah untuk bersiap-siap, semoga menjadi pemudah jalan ketika ujiannya tiba.

Berikut adalah nasehat pernikahan yang semoga dapat membuat kita sama-sama belajar menjalani fase penyempurna ibadah :

1. Nasehat dari KH. Muhammad Arifin Ilham

 

Tazkiyatun nafs

 

Mafatihul barakah (kunci2 keberkahan)

 

 

1. Taqwallahu bihaqqi attaqwa, hadirkan selalu rasa takut kepada Allah, buahnya adalah taqwa kepada Allah, kesungguhan taat. Maksiat pasti sial, kalaupun untung, itu istidroj

 

2. Bifahmil manhajil hayaah. Pahami visi misi kehidupan yang sebentar ini. Sehingga kehidupan kita tidak ada yang sia-sia, semua menjadi ibadah, amal sholeh dan bekal untuk akhirat. Karna persiapan kita utk kehidupan selama-lamanya ini hanya sebentar, padahal menetukan hidup selama lamanya. orientasinya jelas, ridho allah dan selamat di akherat

 

3. Ihyaussunnah bil istiqomah. Itulah kunci-kunci keberkahan, uswahlah kdp nabi muhammad sallallahu alaihi wasallam. Rosul sejak turun surat muzammil tidak pernah tinggalkan tahajjud. Pecinta Allah menikmati kebersamaan di waktu malam, banyak mohon ampun. Sedikit rehat karna menikmati ibadah dan banyak mohon ampun.

 

Cari yg halal utk keberkahan akhirat.

Kenapa keberkahan? Karna ia adalah ziyadatul khoir,

 

Salaamun hiya hatta mathlail fajr

 

Kunci-kunci keberkahan dikatakan sebagai Pintu-pintu penarik cahaya (al ghazali),

 

sebesar keinsyafanmu sebesar itulah keuntunganmu. Banyak org alim tapi sedikit orang sholih. Mujahadah membangun ketaatan. Walladziina jaahaduu fiinaa.. (Al ankabut 69). Kalau ia istiqomah dalam ihyaussunah, ia akan barokah.

 

4. Perhebat doa disertai husnudzon dan tawakkal yg maksimal. Semakin mengenal Allah, semakin kuat imannya, semakin banyak doa. Tidak ada yang lepas dalam tatapan Allah.

 

2. Nasehat dari KH. Mahrus Amin, pimpinan pondok Darunnajah.

 

Karena hidup sangat singkat, mulailah memikirkan hal-hal yang memastikanmu mendapatkan aliran pahala ketika dirimu wafat. Memang, ada 3 hal yang semua orang sudah tahu menjadi penyebab tidak terputusnya pahala bagi mayit yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak solih yang mendoakan orang tuanya. Namun, saya menambahkannya menjadi 6 amalan pengalir pahala, yaitu sebagai berikut:

1. Ciptakan kaderisasi beramal baik, baik di bidang ilmu, leadership, dll.

2. Bangun irigasi, seperti sungai, dll.

3. Bangun MCK, seperti WC, dll.

4. Sebarkan mushaf gratis.

5. Bangun masjid.

6. Jadikan anakmu, anak-anak yang salih.

 

Lalu bagaimana cara mendapat ma’unah atau pertolongan Allah?

1. Merapat dengan masjid.

2. Jangan iri hati.

3. Saling mencintai.

4. Saling memaafkan.

5. Bangun malam.

 

3. Nasehat dari Ust. Muhibbin

 

Menikah itu bukan soal manis, tapi juga pahit maka salinglah kalian berlatih sabar. Jangan menganggap diri sendiri yang paling benar, namun berlombalah kalian menjadi orang yang salah. Jadi kata yang keluar bukan

SUAMI : aku yang benar

ISTRI : nggak, pokoknya aku selalu benar.

 

Tapi justru

SUAMI : aku kok yang salah

ISTRI : nggak, ini memang salahku.

 

4. Nasehat dari Ust. Agus Sugianto

 

Sabar, setiap pernikahan itu butuh kesabaran dari suami dan istri jika belum punya anak. Namun ketika nanti sudah punya anak, kalian harus mengajarkan mereka arti kesabaran. Harus saling sayang dan jujur satu sama lain, tidak ada yang disembunyikan.

 

0 comments:

Post a Comment